Momen Langka Ketika 4 Ekor Paus Pembunuh (Orcinus Orca) Muncul di Anambas -->
Kamis, 17 April 2025
Cari Berita
mail@xmlthemes.com

Momen Langka Ketika 4 Ekor Paus Pembunuh (Orcinus Orca) Muncul di Anambas

ALDI BIMANTARA
Tuesday, April 7, 2020



KamiUpdate.com-Anambas Sebuah video yang direkam oleh seorang nelayan di perairan Anambas Kepulauan Riau tengah menjadi viral di media sosial lantaran dalam video yang diunggah tersebut merekam 4 paus pembunuh yang kemunculannya dinilai sangat langka oleh peneliti.  

Paus pembunuh atau yang lebih dikenal dengan nama Paus Orca ialah keluarga lumba-lumba dengan ukuran terbesar. Hewan ini memiliki nama latin Orcinus Orca. Pada umumnya spesies Paus Orca ini ditemukan di kawasan Samudera yang berair dingin seperti Samudera Arktik dan Antartika, namun diketahui Orca juga dapat bermigrasi ke kawasan yang memiliki suhu hangat. 

Berdasarkan informasi yang dihimpun oleh redaksi KamiUpdate.com, kemunculan Paus Orca atau paus pembunuh (Orcinus orca) di perairan Indonesia telah beberapa kali terekam oleh Nelayan Indonesia, jasa wisata selam, dan wisatawan melalui video dan foto.

Agregasi paus pembunuh di laut Maratua, Kalimantan Timur, Laut Sulawesi, sempat direkam pemandu wisata Agustus 2018. Video berdurasi 41 detik diunggah di Youtube oleh akun “Putra Hizrah” pada  2 Agustus 2018 yang lalu.

Sebelumnya, pada 2014, paus pembunuh juga terekam di perairan Selat Makassar. Video ini diambil dari atas kapal ikan yang diunggah akun “Ipin Tongtong” pada 3 Januari 2014.

Pada Selasa 19 Februari 2019, nelayan penangkap ikan tuna di Desa Olele, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Loyan Arsad, melihat 5 paus pembunuh melintas di perairan Olele.

Paus pembunuh dengan jumlah empat ekor, dalam kelompok sendiri. Kemudian, 1 ekor lagi terpisah dari kelompoknya, antara perairan Olele dan lokasi rumpon. 

Di Teluk Tomini, Gorontalo, paus pembunuh rutin terlihat setiap tahun. Distribusi paus pembunuh juga dilaporkan di Bali, Maluku, Papua (Raja Ampat), Nusa Tenggara (Solor Alur/Laut Sawu), dan Timor. 

Lantas, Sudahkah Anda Mengenal Paus Orca ?

Orca atau yang dikenal sebagai paus pembunuh (Whale Shark) sebenarnya bukanlah ikan ataupun paus, namun Orca adalah mamalia keluarga lumba-lumba.

Konon nih, nama paus yang diberikan padanya dikarenakan ketika masa perburuan paus di Australia, Orca membantu manusia menemukan paus. Orca dapat dengan mudah menemukan paus-paus lain sehingga diberi julukan pembunuh paus, namun julukan tersebut malah saat ini berubah menjadi killer whale atau paus pembunuh.
Mamalia ini hidup bergerombol hingga 40 ekor dan sangat menyukai berburu, makanan utama orca ialah ikan, cumi-cumi, gurita, hingga burung laut. Orca hanya memakan binatang yang berukuran kecil. Tetapi jangan diremehkan, orca dengan tubuh yang besar dan gigi panjang yang tajam menjadi predator tingkat satu karna mampu untuk menyerang hiu putih atau whale shark yang terbilang ganas.
Tetapi jangan khawatir, karena dalam catatan hingga saat ini belum pernah ada sejarah orca memangsa manusia karena sejatinya orca ialah lumba-lumba. Habitat atau tempat hidup orca dimulai dari tempat yang sangat dingin semisal kutub hingga dapat hidup di perairan yang hangat. Oleh karena tempat hidupnya tersebut, menjadi alasan mengapa kemunculan orca di Anambas bisa terjadi, walaupun sangat langka.

"Migrasi orca tidak mengikuti pola musim. Ketika migrasi orca menggunakan sonar untuk memancarkan gelombang akustik yang dimilikinya untuk memandunya mencari mangsa dan menuju lokasi yang ditujunya," ujar Widodo Pranowo, Peneliti Madya Bidang Oseanografi Terapan Laboratorium Data Laut dan Pesisir, Pusat Riset Kelautan,Badan Riset & SDM, Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Penjalaran gelombang akustik di kolom massa air laut sangatlah tergantung oleh suhu laut dan densitas massa air laut. Densitas massa air laut dipengaruhi dari konsentrasi partikel-partikel yang terlarut di dalam air laut tersebut, seperti kadar garam dan konsentrasi terlarut lainnya.

"Ketika ada suatu anomali massa air laut, maka kecepatan penjalaran gelombang akustik yang dipancarkan oleh orca juga bisa terganggu atau terbelokkan sehingga orca pun tersesat," tambahnya.
Sonar navigasi orca juga bisa dipengaruhi oleh faktor ekstrem lainnya seperti sinyal seismik yang digunakan oleh manusia dalam survei mencari potensi sumber-sumber minyak di bawah dasar laut. Percobaan-percobaan militer atau ledakan di bawah air juga bisa menghasilkan sinyal akustik ekstrim.. 



Loading